Skip to main content

PR AGENCY JAKARTA – Bayangin deh, pas lagi milih-milih Caleg, eh malah ada foto yang bikin ngakak: mata melotot dan bibir monyong gitu di surat suara.

Sementara yang lain pada tampil maksimal, ada satu Caleg yang fotonya, ya ampun, jelek banget.

Tapi, anehnya, itu malah lucu dan langsung ngehits. Komeng, si pelawak ini, sampai Sabtu (17/2/2024) udah narik suara sampai 49,69%, loh, dengan total 1.380.427 suara (12,26%).

Komeng ini bukan yang pertama kali loh, pakai cara unik buat narik perhatian pemilih.

Di Indonesia, ada Prabowo Subianto yang ngehits dengan lagu “Oke Gas” dan dansa “gemoy” di kampanyenya.

Terus di luar sana, ada Boris Johnson, PM Inggris yang selalu tampil dengan rambut acak-acakan dan komentar yang bikin heboh, sama Jimmy Morales, Presiden Guatemala yang juga pake humor buat kampanye.

Kenapa sih cara-cara kayak gini bisa sukses? Yuk, kita lihat teori komunikasinya.

Teori Empati dan Homofili dari David K Berlo di bukunya “The Process of Communication” dan Everett M. Rogers di “Diffusion of Innovations” bilang kalau komunikasi yang penuh empati dan kesamaan itu lebih efektif.

Contohnya, Komeng pake foto lucunya buat bikin pemilih ngerasa lebih dekat dan terhubung. Prabowo dengan dansa dan lagunya juga gitu.

Terus ada Teori Kepala Batu (Obstinate Audience Theory) dari Raymond Bauer yang bilang bahwa orang-orang itu gak cuma pasif terima info, tapi bisa milih mana yang mereka mau denger.

Kayak Boris Johnson yang sering kontroversial, tapi pemilih tetap bisa milih apa yang mereka anggap penting.

Teori Kebutuhan Maslow juga bilang kalau manusia punya kebutuhan dasar kayak kasih sayang, rasa aman, penghargaan, dan pengembangan diri.

Prabowo, Komeng, dan Jimmy Morales pake humor buat penuhi kebutuhan pemilih akan kesenangan dan kebahagiaan.

Jadi, pelajaran apa yang bisa kita ambil? Di dunia politik, kadang kudu berani beda. Humor dan keunikan bisa jadi kunci buat tarik perhatian dan pengaruh ke pemilih.

Dan yang paling penting, pemilu itu lebih dari sekadar debat isu dan kebijakan – itu juga tentang membangun hubungan dan mengerti apa yang pemilih butuh dan inginkan.

Gimana, siap gak sih lihat lebih banyak lagi politisi yang ‘out of the box’ ke depannya? Siapa tahu, cara kayak gini bakal jadi tren baru di kampanye politik! UHUY!***

Penulis : Jojo S. Nugroho, Founder Imogen dan CEO Imajin PR & Research

DHLPortfolio

DHL

Jojo S. NugrohoSeptember 30, 2024
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
👋 Hai, ada yang bisa saya bantu?