Bapak datang lagi malam ini. Dalam mimpi. Bawa rotan penggebuk kasur. Scenenya tiba tiba sedang gebuk Pawpaw, anak saya pake rotan itu.
Pasalnya karena dia gak mau belajar matematika. Piwpiw, adiknya nangis teriak karena kakaknya dipukul mbah. Saya peluk Piwpiw dan Pawpaw. Saya bisikan, mbah gak marah, cuma pengen Paw besar nanti pintar dan jadi orang. Paw diam saja. Sabar. Tidak melawan atau menangis.
Klotak! bunyi tikus diluar memutus mimpi itu. Saya lirik jam dinding, pukul 3 pagi. Saya ingat bapak itu ahli tahajud, sering bangun dinihari untuk shalat. Saya bangun, ambil wudhu dan tahajud. Istighfar dan berdoa untuk bapak. Semoga Allah ampuni dosanya, terima amal ibadahnya, dan jadikan liang kuburnya taman taman surga yang indah. Aamiin.
Ciputat, 9 Januari 2021
