Skip to main content

Ini bukan peci aladin. Peci yang saya pakai ini dari Bosnia, sebuah negeri di Balkan. Hadiah dari kawan, anak dubes Indonesia untuk Bosnia.

Ada sebuah cerita menarik tentang Peci, Soeharto dan Bosnia.

Saat konflik berdarah Bosnia-Serbia tahun 1995 Presiden RI kedua Soeharto malah nekat mengunjungi Sarajevo, ibukota Bosnia.

Padahal dua hari sebelumnya sebuah pesawat utusan PBB ditembak jatuh di atas udara Bosnia. PBB melarang tapi tekad sang Jendral bulat.

Soeharto turun pesawat dengan tenang. Dia tak mau pake rompi anti peluru, emoh pake helm baja. Hanya pakai jas dan peci hitam, khas Indonesia. Padahal sniper dimana-mana.

Ajaib. Perang yang sedang berkecamuk langsung hening. Semua pihak bertikai melakukan gencatan senjata tanpa dikomando. Menghormati Indonesia.

Apa alasan pak Harto?
“Kita ini pemimpin Negara Non Blok tetapi tidak punya uang. Ada negara anggota kita susah, kita tidak bisa membantu dengan uang ya kita datang saja. Kita tengok,” jawab Pak Harto.
“Tapi resikonya sangat besar, Pak,” kata Sjafrie Sjamsoeddin, Komandan Grup A Paspampres.
“Ya itu bisa kita kendalikan. Yang penting orang yang kita datangi merasa senang, morilnya naik, mereka jadi tambah semangat,” kata Pak Harto.

*Dalam buku ‘Pak Harto The Untold Stories’ (2011)*
#dirgahayuindonesia #75tahunindonesia #haripahlawan

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!
👋 Hai, ada yang bisa saya bantu?